Selasa, 14 Februari 2012

Alamat palsu

what??!!...
di hari valentine nyari alamat?, alamt palsu lagi. 
yaa.. mau gimana lagi, nasib ane...

nggak ada feeling apa-apa nyampe disekolah itu, sama sekali tidak. malahan aku enjoy banget, mmm.. tepe tepe juga, kali ajakan ada pak guru muda, hahaha... (ngarep!). cerita awalnya seperti ini, my sister yang bernama arfika menyuruhku pergi ke sebuah sekolah dimana temannya mengajar dislah satu SM, ibu tersebut baru pindah. kakakku ingin meminjam beberapa data yang berhubungan dengan Rpp dan Silabus. pemicu masalahnya ia bingung sekolahnya antara 20 dan 21.
"kalau kita dari kubang itu sebelum pasar pagi." 
nah, jika itu yang ia bilang artinya Smp N 21.tapi, ada tapinya, ia menelponku.
"tolong ya jemput perangkat kelas tu ama ummi Nia di smp 20" perintahnya lugas.
sebagai adik yang berbakti dan yang jelas nggak tau apa-apa, tentu aku langsung meluncur ke Smp N 20. Secara, dia kan bilang dengan tegas dan jelas "dua puluh".
sampai disana, aku langsung menghubungi bu Erlina (ummi Nia: Nia nama anaknya), 
"iyya refni, ibu lagi dimeja piket neh, masuk aja".
aku enjoy aja masuk tu sekolah. aku bingung juga meja piketnya dimana. akhirnya,
"dek, meja piketnya dimana?" tanyaku pada sekelompok siswa-siswa yang mungkin nunggu jam terobosan(maklum, bentar lagikan UN).
"sini saya antar kak!" seseorang menawarkan diri. pergilah aku diantar ama siswa tambun itu. teringat masa sekolah dulu, tuw siswa tambun(maap dek, nggak tau nama!) disorak-sorakin ama teman-temannya. tapi dengan pede dia terus sok akrab gitu ama aku seolah nggak memusingkan teriakan temannya.
"diam ajalah kalian, aku ngantar kakak ini ha.. nyari guru. bising!" suara-suara temannya yang perlahan mulai jauh dibelakang tetap terdengar.
"nyari ibuk siapa kak?" 
"buk Erlina, guru bahasa indonesia" jawabku sekenanya, teriakan iseng temannya masih kedengaran neh.
"ooo.. ya ya ya.." imbuhnya meyakinkan, seolah memang akrab ama tuw ibu guru. aku sempat mikir juga sech, padahalkan tuw ibu baru ngajar. tapi aku nggak ngambil pusing juga. akhirnya aku diantar ke ruang majelis guru, karena dimeja piket nggak ada orang. saat anak itu pergi. aku mengetok pintu, mengucapkan salam. dua orang penghuni dalam ruangan itu membalas salamku dan menyuruhku masuk. selang beberapa waktu, aku kaget pikiranku gini, guru apaan neh?, rekan kerjanya masa nggak tau.
"bu erlina?, guru bahasa indonesia? baru pindah?, kok baru dengar?" jawab ibu berkaca mata.
"bu nurlina nggak?" guru yang satu lagi meyakinkan. meski sudah ku jelaskan berulang-ulang tetap aja nggak ada yang kenal. detik berikutnya aku keluar dan memutuskan menghubungi buk erlina yang ku maksud.
sesaat telpon tersambung aku baru ingat akan sesuatu:jangan-jangan aku salah sekolah!. 
"ibuuuk.. refni dilapangan baskeeet...." rengekku spontan.
"ibu dimeja piket neh, lapangan basket mana?, refni di Sekolah mana?" ibu itu terdengar khawatir.
"Smp 20 buuuuk..."
"ya Allah... Astagfirullah... ibu Smp 21 refni..." disitulah bencana itu datang, nasib ayu ting ting ku rasakan juga. huaaaaaaaaa huu huuuaaaaa (nangis sejadi-jadinya)

"yang ku terima.. alamat palsu...."


8 komentar: